Belum Ada Gambar yang Jelas

Nikmatin saja dulu yachhhh

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 27 Januari 2016

Peraturan atau Ada ‘Indikasi’ lain dari Telkom Grup Blokir Netflix?



WahyuBlogIT – Peraturan tetaplah peraturan, jika pelanggaran itu tetap dilakukan maka tentunya akan ada konsekuensi yang harus diterima. Kalimat itu seketika saja terbesit ditelinga dan pikiran saya, dan nyatanya memang hal ini perlu ditegakkan meski sebagian memanfaatkan dengan maksud 'mengarahkan'. Seperti halnya pemblokiran Netflix yang mudah diterka oleh netizen, karena dilakukan oleh Telkom Grup yang memiliki banyak anak perusahaan termasuk satu perusahaan dibidang yang sama.

Langkah Telkom Grup untuk memblokir Netflix, memang perlu diapresiasi. Namun, apakah langkah yang diambil perusahaan sudah sesuai dengan instruksi Pemerintah atau ada indikasi lainnya?

Beberapa sumber informasi menyebutkan, Telkom Grup menutup akses Netflix resmi pada Rabu 27 Januari 2016 karena dianggap tidak mengikuti peraturan. Hal tersebut dilakukan perusahaan dikarenakan sebagai aksi tindakan perlindungan kepada masyarakat, untuk menekan beredarnya konten negatif yang berbau pornografi dan kekerasan.

Dian Rachmawan, Direktur Konsumer Telkom, dalam beberapa sumber informasi mengutarakan bahwa perusahaannya adalah badan usaha milik negara. Sehingga sudah sepantasnya menjadi contoh banyak perusahaan penyelenggara telekomunikasi, maupun layanan internet lain untuk mengikuti langkahnya agar perusahaan layanan TV streaming tersebut mematuhi peraturan Pemerintah.

Disisi lain, Heru Sutadi, selaku Pengamat telekomunikasi dan mantan anggota badan regulasi telekomunikasi Indonesia (BRTI), mengungkapkan,”Langkah Telkom grup perlu diapresiasi dan diikuti ISP dan operator seluler lain sebelum ada kejelasan sikap pemerintah untuk mengaturnya seperti apa, karena memang ada Undang-Undang yang harus dipatuhi,” tulisnya dalam pesan konfirmasi.

Dirinya juga menuturkan bahwa langkah Netflix yang seenaknya masuk ke Indonesia, memang perlu diantisipasi karena layanan ini tidak bisa masuk sekehendaknya saja ke Tanah Air. Namun dirinya juga mengungkapkan, melihat terbukanya akses Netflix dikarenakan memakan layanan Telkom seperti UseeTV miliknya.

“Selain itu, netflix kan tidak bisa begitu saja masuk,  harus ada kerja sama dengan lokal dan hadirnya harus punya kantor di Indonesia,” tulis Heru.

Meski demikian, langkah perusahaan tetap menjadi tanda tanya yang cukup besar, apakah hal ini sudah sesuai dengan instruksi dan kepedualiannya terhadap peraturan Pemerintah atau justru ada indikasi lainnya. Namun begitu, cara ini bisa dianggap paling efektif dibandingkan dengan mengenakan sanksi kepada Netflix langsung, karena memang keberadaan perusahaannya tidak di Indonesia.

“Susah kalau dikenakan sanksi, tidak efektif karena mereka tidak ada kantor di sini dan mereka bisa berkilah tidak memberi layanan ke Indonesia,” jelasnya.


Namun saat ditanya apakah pihak Kementerian yang harusnya bekerja lebih aktif, sebelum ada tindakan sendiri oleh penyelenggara telekomunikasi maupun ISP. “Harus nya begitu. bukan soal blokir saja, kalau kominfo memutuskan jangan blokir netflix ya semua juga harus patuh. Meski 'dosa' regulasi nya ditanggung Kominfo. Agar semua jelas,” tegas mantan anggota BRTI ini.

Senin, 04 Januari 2016

Tips Sempurnakan Foto Selfie dari iPhone Lawas


Wahyu.BlogIT - Untuk urusan fotografi smartphone, ponsel keluaran Apple dari seri iPhone 6S dan 6S Plus memang sangat bisa diandalkan, terlebih untuk urusan foto selfie. Namun sayangnya, keunggulan tersebut tidak terasa sempurna karena ada sedikit kekurangan dari sistem kamera tersebut. Tetapi tenang, ada tips untuk mendapatkan foto selfie dengan sempurna dari iPhone yang Anda gunakan, bahkan dari seri lawas sekalipun.
Dikutip dari laman iOS WonderHowTo, Senin (4/1/2016), iPhone 6S dan 6S Plus yang memiliki kamera depan dengan perlengkapan fitur ‘FaceTime’, memang sangat membantu untuk mendapatkan hasil gambar yang baik. Bahkan, bisa sekaligus untuk memberikan tampilan cerah dengan menghilang sedikit noda hitam di muka.
Selain kamera depan dengan andalan facetime, keunggulan lain yang dimiliki iPhone adalah fitur iSight yang bisa digunakan untuk mengambil resolusi gambar selfie yang tinggi. Namun sayangnya, pengambilan gambar ini bisa menjadi sedikit lebih sulit, fokus yang otomatis bergerak akan mengunci objek dengan frame kuning pada layar dan jika diluar kunci tersebut mungkin hasil gambar tidak baik. Sehingga bantuan pengambilan dari orang lain, sangat diperlukan.
Tetapi, kini ada cara yang mudah untuk mendapatkan foto selfie dengan sempurna, termasuk mendapatkannya dalam resolusi tinggi. Memotret dengan kamera belakang tanpa harus meminta bantuan orang lain, sekaligus mengatur langsung posisi foto sangat memungkinkan. Berikut, tips untuk mendapatkan foto selfie dengan sempurna dari iPhone lawas.
Install SelfieX
Salah satu bantuan yang bisa diandalkan untuk mendapatkan foto diri sendiri adalah aplikasi pihak ketiga, salah satunya adalah SelfieX. Dengan beberapa fitur unggullan yang ditawarkan aplikasi, memungkinkan pengguna mendapatkan foto selfie dengan baik, bahkan termasuk pengarahan posisi agar tetap berada dalam frame kamera dengan sempurna.
Namun, untuk mendapatkan pengarahan gaya posisi yang baik, terlebih dahulu sebaiknya aktifkan perintah suara pada iPhone setelah meng-install SelfieX. Kemudian jalankan aplikasi tersebut, serta dengarkan arahan aplikasi yang akan memerintahkan arah ‘kiri’ atau ‘kanan’ jika posisi pengguna terlalu kesamping kamera, atau dengarkan kata ‘up’ untuk sedikit bergerak keatas agar wajah sempurna dalam frame foto.
Setelah perintah kata yang diberikan oleh asisten telah dijalankan atau posisi memang tidak ada lagi perubahan, dalam arti kata sudah benar. Maka, pengguna bisa mengucapkan kata ‘chees’ sebagai perintah kepada kamera untuk bekerja secara otomatis memoto langsung.